Cara
Belajar 4 Ilmuwan yang Paling Terkenal di Dunia
Menjadi
kreatif
di zaman modern saat ini sudah menjadi sebuah kewajiban. Suatu negara tentu akan
menghadapi banyak masalah jika negara tersebut kurang memberdayakan sumber daya
manusianya untuk bisa menjadi kreatif.
Menjadi kreatif itu luas maknanya. Kreatif dalam berkarya, kreatif dalam berpikir bahkan berkreatif dalam
menyelesaikan masalah.
Dalam belajar
sains atau IPA, guru dan siswa seharusnya perlu mengenal latar
belakang
dari ilmuwan dan bagaimana
mereka bisa menciptakan konsep
ilmu atau suatu rumus.
Dalam realita bahwa umumnya guru dan siswa
juga mengenal konsep dan rumus dan proses pembelajaran
kerap kali bercorak
membahas rumus dan soal-soal
saja.
Sangat tepat rasanya
kalau
guru dan siswa
juga
mengenal proses kreatif
para ilmuwan (seperti Albert Einstein,
Thomas Alfa Edison, Isaac Newton, Charles Darwin dan
lain-lain) dalam menemukan suatu
fenomena lewat
membaca buku
biografi mereka.
1. Albert Einstein
Cara berbicaranya pada masa
kecil tidak begitu menarik. Kemampuan berbahasa atau berbicaranya sangat
lambat. Melihat kondisi itu orang tuanya sangat
prihatin sehingga ia berkonsultasi dengan dokter. Karena kemampuan berbicaranya yang lambat membuatnya pernah gagal di sekolah dan kepala
sekolah menyarankan agar
ia keluar dari
sekolah. Tentu saja
ia memberontak kepada sekolah yang mengusirnya dan menganggapnya sebagai anak yang sangat bodoh.
Pada masa
kecil, Einstein adalah anak yang baik dan ia punya karakter suka menolong, karakter ini
membuatnya makin cerdas.
Kemampuan berbahasanya memang lebih rendah dibandingkan kemampuan numerika atau
matematika. Ia tidak pernah gagal dalam mata pelajaran matematika. Sebelum ia
berumur lima belas tahun
ia telah menguasai kalkulus diferensial dan integral yang dipelajarinya secara otodidak.
Saat
di sekolah dasar, dia berada di atas kemampuan rata-rata kelas, namun
ia memiliki kegemaran untuk memecahkan masalah rumit dalam aritmatika terapan. Orang
tuanya ikut mendukung minat Einstein dalam matematika. Ia membelikan buku-buku teks
sehingga ia bisa
menguasai pelajaran angka-angka selama liburan musim panas.
2. Thomas Alfa Edison
Ia belajar bagaimana cara menemukan lampu. Sebelum
lampu pertamanya menyala ia melakukan 5.000 eksperimen
yang selalu berakhir dengan kegagalan. Namun
cara berpikir yang dimiliki oleh Thomas Alfa Edison sangatlah positif dan
tahan banting, ini membawanya kepada kreativitas tingkat tinggi.
3. Isaac Newton
Lahir di Woolsthorpe-Lincolnshire, Inggris.
Ia adalah seorang fisikawan, matematikawan, ahli astronomi, filsuf alam,
alkimiwan, dan teolog yang berasal dari Inggris.
Ayahnya yang juga bernama
Isaac Newton meninggal tiga bulan sebelum kelahiran
Newton. Newton dilahirkan secara prematur. Ketika Newton berumur tiga tahun,
ibunya menikah
kembali dan meninggalkan Newton di bawah asuhan neneknya.
Newton memulai sekolah saat tinggal bersama neneknya di desa dan kemudian
dikirimkan ke sekolah bahasa di daerah Grantham dimana dia akhirnya menjadi
anak terpandai di sekolahnya.
Saat bersekolah di Grantham dia tinggal di kost milik apoteker lokal (William
Clarke). Sebelum meneruskan kuliah di
Universitas Cambridge (usia 19), Newton sempat menjalin kasih dengan adik
angkat William Clarke, Anne Storer. Namun
Newton memfokuskan dirinya pada pelajaran dan kisah cintanya menjadi semakin
tidak menentu dan putus begitu saja.
Keluarganya mengeluarkan Newton dari sekolah dengan alasan
agar dia menjadi petani saja, bagaimanapun Newton tidak menyukai pekerjaan
barunya.
Kepala sekolah King’s School kemudian meyakinkan ibunya untuk mengirim Newton
kembali ke sekolah sehingga ia dapat menamatkan pendidikannya. Newton dapat
menamatkan sekolah pada usia 18 tahun dengan nilai
yang
memuaskan.
Newton diterima di Trinity College Universitas Cambridge (sebagai mahasiswa
yang belajar sambil bekerja untuk mengatasi masalah keuangannya). Pada saat
itu, kurikulum universitas didasarkan pada ajaran Aristoteles, namun Newton
lebih memilih untuk membaca gagasan-gagasan
filsuf modern yang lebih maju seperti Descartes dan astronom seperti
Copernicus, Galileo, dan Kepler.
Ia kemudian menemukan teorema binomial umum dan mulai mengembangkan teori
matematika yang pada akhirnya berkembang menjadi kalkulus.
4. Charles Darwin
Lahir tanggal 12 Februari 1809 di Shropshire,Inggris. Ia anak ke-lima
Robert Waring Darwin. Ia belajar sesuai dengankurikulum berbahasa Yunani
Klasik. Ia tidak memperlihatkan prestasi yang bagussecara akademik.
Kemudian ia mengambil jurusan kedokteran tetapi tidak banyak
memperolehkemajuan. Untuk itu ia melakukan usaha lain agar bisamaju.
Ayahnya menyarankan Darwin untuk menjadi pendeta dan belajar di
Christ’sCollege untuk belajar teologi. Tetapi ia juga tidak memperoleh
kemajuan, ia malah senang berburu dan permainanmenembak. Ternyata Darwin
mempunyai minat dalam mengkoleksi tanaman, serangga,dan benda-benda
geologi. Ia tertarik dengan bakat berburu sepupunya WilliamDarwin.
Darwin mengembangkan minatnya dalam serangga dan spesies langka. Naluri
ilmiahDarwin didorong oleh Alan Sedgewick, seorang ahli bumi, dan juga
didorong olehJohn Stevens Henslow, seorang professor botany. Darwin
kemudian menjadi naturalist (pencinta alam) dan ikut melakukan
ekspedisidengan HMS Beagle. Tim ekspedisi HMS Beagle berlayar dan
mengunjungi banyaknegeri di lautan Pasifik Selatan sebelum kembali ke
Inggris melalui TanjungHarapan Baik di Afrika Selatan, dalam rangka
mengelilingi dunia. Darwin juga sangat dipengaruhioleh
pemikiran Thomas Malthus, dengan bukunya “Essay on the Principle
ofPopulationI”. Buku tersebut mengatakan bahwa populasi seharusnya
bertambahsesuai dengan batas persediaan makanan, kalau tidak maka akan
terjadipersaingan untuk memperebutkan makanan. Setelah membaca
buku ini, Darwin memfokuskan teorinya bahwa “The diversity ofspecies
centered on the gaining of food – food being necessary both to
surviveand to breed”- semua jenis spesies terfokus dalam memenuhi
kebutuhan makanandan makanan berguna untuk kelangsungan hidup dan untuk
berkembang biak.